Merah Putih II : Darah Garuda



Hidup di jaman modern, serba ada, bebas, dan merdeka tanpa penjajah, itulah kehidupan kita dijaman sekarang. Lalu bagaimana keadaan semua ini dapat terwujud? , jawabannya adalah dari darah pengorbanan dan perjuangan nenek moyang kita dijaman penjajah. Saya tidak pernah membanyangkan bagaimana hidup ditengah tekanan penjajah, lari bergerilya di hutan-hutan. Saat sodari perempuan kita dikejar tentara penjajah kita bersembunyi di dusun-dusun pelosok. Di interogasi, dan disiksa sampai merasa bahwa lebih baik mati daripada hidup. Itulah gambaran film sekuel Merah Putih, Darah GarudaFilm yang disutradarai olehYadi Sugandi dan Conor Allyn. Film ini dibintangi antara lain oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Aryo Bayu, Teuku Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, Astri Nurdin, dan Alex Komang.

Film yang bercerita tentang perjuangan 4 perwira tentara rakyat ini diambil berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah. Mengadaptasi gaya Four Man Patrol ala SAS , 4 perwira yang memiliki latar belakang dan keyakinan berbeda ini diberi misi bergaya komando untuk menghancurkan lapangan udara jauh di belakang garis musuh.

Film ini layak diberi 2 jempol, mengingat perbandingan film-film local lainnya yang banyak bergenre horror tapi semi. Setelah perfileman Indonesia bangkit dari mai surinya, Trilogi Merah Putih baru satu-satunya film Indonesia yang bertemakan perang dan perjuangan. Patriotisme dan Nasionalis para pejuang benar-benar dapat di gambarkan jelas oleh kolaborasi Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan rumah produksi film internasional Margate House milik Rob Allyn dan Jeremy Stewart. Overall, film ini memang layak tonton.

No comments: